Sabtu, 10 Oktober 2009

4 Cara Mempelajari Informasi Dengan Cepat


4 Cara Mempelajari Informasi Dengan Cepat

1. Pelajari Gambaran Seluruhnya
Salah satu pendekatan terbaik yang bisa diambil semua orang adalah memandang proyek secara keseluruhan. Bila tidak, kita sama seperti mencoba menempatkan potongan-potongan jigsaw tanpa mengetahui gambar aslinya.

Mari gunakan bacaan buku ini sebagai contoh. Lihatlah sekilas ke semua halaman. Catat dalam pikiran Anda judul-judul bab, sub judul, dan ilustrasi-ilustrasi. Berhenti dan bacalah dengan cepat setiap hal yang menggugah rasa ingin tahu secara khusus. Ini dalai cara Anda membaca koran. Dan cara ini sangat efektif untuk memulai suatu pelajaran.

2. Membentuk Gagasan Pokok
Tiap pelajaran memiliki gagasan pokok. Sekali Anda mengerti gagasan pokoknya, semua hal lainnya menjadi masuk akal dan bisa menambah pengetahuan dan pengertian mengenai subyek ini.

Misalnya, gagasan pokok yang membuat pelajaran sejarah sangat penting adalah karena pelajaran tersebut membantu kita mengenali pola berulang perilaku manusia untuk memperkirakan masa depan. Gagasan tersebut hanya berhubungan secara tidak langsung dengan tanggal-tanggal. Sekali Anda menggenggam gagasan pokoknya, keseluruhan subyek menjadi menarik. Sama seperti novel detektif. Mempelajari berbagai kejadian dan tanggal-tanggal, yang jelas-jelas tidak saling berkaitan, sangat membingungkan dan tampak tak berguna.


3. Melangkah Satu Per Satu
Membuka buku pelatihan setebal dua ratus halaman bisa membuat proses belajar Anda terasa mengerikan dan penuh beban. Banyak pelajar yang gagal sebelum memulai karena sejak awal mereka sudah kehilangan semangat. Mereka merasa apa yang mereka lakukan sangatlah berat.

Anda bisa menangani hal ini dengan memecah pelajaran menjadi potongan-potongan kecil. Dengan melahap informasi seporsi-demi-seporsi, Anda akan mengalami sukses-sukses kecil yang berkesinambungan.

Sebagai contoh, jika Anda sedang mempelajari sebuah bahasa asing, tidaklah sulit menguasai sepuluh kata-kata baru setiap hari. Mungkin jumlah ini kelihatannya tak banyak, tapi setelah setahun Anda akan berhasil mempelajari 3650 kata.

4. Sketsalah Apa yang Anda Ketahui
Jangan belajar dengan membabi-buta. Buatlah catatan sebelum memulai suatu pelajaran.
Pertama-tama, tulislah apa yang telah Anda ketahui. Jarang Anda masuk ke dalam sesi belajar apa pun tanpa mengetahui sesuatu mengenai pokok masalahnya. Kenyataan bahwa Anda memiliki beberapa pengetahuan dasar tak hanya akan menimbulkan rasa percaya diri tetapi juga menerangi kesenjangan-kesenjangan dalam pengetahuan Anda. Dengan demikian Anda bisa waspada dan meraih informasi yang bisa mengisi kesenjangan ini.

Catatlah apa yang perlu Anda ketahui lebih lanjut. Dengan begini Anda akan mulai merumuskan pertanyaan-pertanyaan di dalam pikiran, sepertio : “Apa yang perlu kuketahui lebih banyak?” Kemudian Anda bisa mulai mencari jawaban-jawabannya dan, sebagai konsekuensinya, Anda akan benar-benar terlibat dalam proses belajar Anda.


Alex F. Osborn dalam bukunya yang berjudul Applied Imagination (1957) membedakan empat kemampuan pikiran berikut :
1. Kemampuan serap (absorptive), yakni mengamati dan menaruh perhatian.
2. Kemampuan simpan (retentive), yakni menghafal dan mengingat kembali.
3. Kemampuan nalar (reasoning), yakni menganalisis dan menimbang.
4. Kemampuan cipta (creative), yakni membayangkan, menggambarkan di
muka, dan melahirkan gagasan-gagasan.


Membuang WAKTU
Tidak ada orang yang senang berpikir bahwa mereka telah membuang waktu, tetapi bukan hanya sangat mudah dilakukan bahkan tanpa disadari Anda telah melakukannya dalam separo waktu Anda. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

Pergi ke tempat yang sama dua kali gara-gara Anda lupa sesuatu pada kali yang pertama.
Hanya mencapai separo dari apa yang Anda rencanakan untuk hari itu tanpa mengetahui sebabnya.
Melamunkan kejadian apa yang akan terjadi pada hari yang istimewa.
Melihat daftar pekerjaan yang harus dikerjakan terus bertambah panjang.
Memandangi tumpukan pekerjaan yang tertunda semakin tinggi.
Tidak bisa menemukan selembar kertas penting pada waktu Anda memerlukannya.
Menghabiskan waktu mencari sesuatu di tempat-tempat yang bukan tempatnya karena Anda lupa meletakkannya.

Banyak di antara gejala-gejala di atas berkaitan dengan keteraturan organisasi diri. Dalam jangka pendek kebanyakan dari kita tetap bisa bekerja dengan lancar walau tanpa organisasi diri yang cukup teratur. Akan tetapi, dalam jangka panjang hal-hal tersebut akan menimbulkan problem yang serius.

0 komentar:

Posting Komentar