Jumat, 11 Desember 2009

Percaya Diri

Di jaman yang serba canggih ini, memeang menuntut kita untuk menjadi seseorang atau pribadi yang aktif bukan pasif dalam menafsirkan suatu permasalahan.
Aktif dalam mengolah sesuatu hal yang terpendam dalam diri kita masing-masing menjadi sesuatu yang bisa kita gunakan sebagai pemenuh kebutuhan kita.

Salah satu potensi yang dimiliki setiap manusia tetapi kadang kurang di optimalkan adalah potensi keyakinan pada pribadi sendiri atau sering kita sebut-sebut kurang percaya diri.
Percaya diri dapat diartikan sesuatu yang harus mampu menyalurkan segala yang kita ketahui dan segala yang kita kerjakan dengan rasa yakin kepada diri kita sendiri bahwa kita mampu melakukannya.

Kepercayaan terhadap diri sendiri muncul dari tekad pada diri sendiri yang yakin bahwa dirinya dirasa mampu atau bisa melakukanya.
Rasa percaya diri bisa ditumbuhkan melalui beberapa cara seperti :
  1. Menyikapi hal yang membuat kita kurang Percaya diri dengan sikap masa bodoh terhadap keberadaan orang lain.

  2. Dengan cara mengerjakan sebisa/seoptimal kita bukan sebaik-baiknya.

  3. Dengan cara memunculkan diri kita sebagai seseorang yang baru, bukan mencoba mengerti tapi mencoba memahami.

  4. Menghindari hal-hal yang akan memunculkan keberadaan kita yang sebenarnya.

  5. Memberikan gambaran-gambaran yang luas terhadap cara pandang kita yang sedang kalut/berpandangan sempit.

  6. Memutuskan/berkata “ya… saya siap…sekarang” meskipun sebenarnya kita belum merasa siap.

  7. Memandang hidup tak lebih dari sebuah sandiwara-sandiwara yang harus kita perankan.

  8. Mengganggap semuanya wajar bila kita belum mengerti/menguasainya.

  9. Melampiaskan rasa percaya diri sejenak mungkin berteriak, menyanyi, makan dsb.

  10. Berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kita diberi kelancaran terhadap masalah kita.

Singkatnya percaya diri itu adalah suatu hal yang memang sulit jika tidak kita sendiri yang memutuskanya namun faktor lingkungan dan komunikasi juga memegang peranan yang tak jauh penting guna merangsang tumbuhnya rasa percaya diri.
Namun kenyataanya terdapat beraneka ragam sifat-sifat manusia yang berbeda antara satu dengan yang lainnya misalnya :
  • Manusia yang pendiam ( Pasif atau lebih banyak mendengarnya dari pada mengeluarkan pendapat ) mungkin kita akan banyak mengalami kendala dalam proses sosialisasi kita dengan adanya kendala di atas namun solusinya adalah kita perlu mengubah cara berpikir kita menjadi pola pikir aktif setengah pasif, maksudnya kita perlu memegang pedoman penting bahwa segi emosionalitas manusia yang diam itu cenderung tinggi maka berkomunikasilah selayaknya/sekedarnya.
    Kita perlu menciutkan pandangan kita agar mereka bisa menerima apa yang ingin kita sampaikan dengan paham dan tidak salah sangka, atau salah kaprah ( miss understanding ) sehingga kita tetap bisa menjalin komunikasi yang searah namun menyebabkan imbal balik yang juga tak sedikit. Perlu di ketahui bahwa tingkatan seseorang dikatakan pendiam juga beraneka ragam diantaranya di pengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan mereka begitu malu berkomentar, salah satunya adalah faktor kurangnya demokrasi dalam lingkungan masyarakat dan keluarga.

  • Manusia yang super aktif kita sering orang menafsirkan cerewet, bawel dan sebagainya. Sebenarnya salah satu faktor penyebabnya juga tak jauh berbeda dengan orang yang pendiam. Menanggapi seseorang yang aktif kita perlu menaikan sedikit pandangan kita agar tidak di bilang kuper, telmi atau lainya. Sebenarnya tingkatan kuper dst bukan suatu alasan bahwa kita memeng kuper atau lainya namun kita harus menyadari bahwa pemikiran mereka tentang itu jauh berbeda dengan pemikiran kita tentangnya.

  • Yang terakhir mungkin tak banyak kendala karena manusia yang memiliki kepribadian asik bisa menimbulkan komunikasi dua arah yang lancar, nyambung dst, anehnya komunikasi yang nyambung kadang tidak berlangsung lama kenapa, karena tidak ada fariasi dalam membahas sesuatu hal, fariasi yang kadang di jumpai diantara sifat ke dua manusia di atas.

Sebaiknya sih komunikasi itu di lakukan sesering mungkin karena kurang komunikasi menyebabkan curiga, penasaran, kurang percaya, rasa tak aman, menimbulkan cemas dan lain sebagainya….


0 komentar:

Posting Komentar