Kue Kamir, kue yang menurut cerita dahulu diperkenalkan pertama kali oleh orang dari bangsa Arab kepada orang Pemalang ini banyak kita jumpai di sepanjang jalan Ahmad Yani kota Pemalang. Kue Kamir sudah menjadi makanan khas Pemalang yang sangat dikenal oleh masyarakat Pemalang dan sekitarnya.
Bentuknya bulat menyerupai kue Apem Comal tetapi sedikit lebih tebal. Sedangkan ukurannya bervariasi. Yang terbesar sampai sebesar lingkaran piring makan, sedangkan terkecil sebesar lingkaran mangkok.
Menurut penuturan sipembuat kue Kamir Ibu Khofifah (26) di Kelurahan Mulyoharjo, dia mengetahui resep pembuatan kue itu dari ibunya yang kini sudah meninggal. Menurut cerita ibunya yang masih dia ingat, orang pertama yang membuat kue kamir adalah orang dari bangsa Arab yang kemudian tinggal di Kelurahan Mulyoharjo.
Nama kamir itu sendiri tidak jelas berasal dari nama apa. Apakah berasal dari kata khamer (bahasa Arab) yang berarti memabukan, atau dari nama orang keturunan Arab itu sendiri. Yang jelas kini kue itu sudah memasyarakat di Pemalang.
Anehnya, kini meskipun di Kelurahan Mulyoharjo banyak keluarga keturunan Arab tidak ada yang membuat kue itu.
Kue itu terbuat dari adonan terigu, mentega, pisang ambon, tape dan telor. Adonan tersebut dituangkan dalam cetakan yang sudah dipanaskan dengan kompor minyak. Setelah matang baru dihidangkan. Pembuatan kue kamir tergolong mudah. Tetapi tidak semua orang bisa membuat kamir dengan rasa yang enak. Sebab bahan campurannya seperti pisang dan tape tentu akan terasa lain.
Daya tahan kue kamir relatif lama karena bisa dihangatkan lagi. Sehingga cocok untuk oleh-oleh bila bepergian jauh. Bagi pembeli dari luar kota yang ingin praktis dapat mudah mendapatkannya pada toko-toko roti. Atau kios-kios jajanan di sepanjang Jalan Ahmad Yani dengan harga untuk ukuran kecil Rp 750 dan ukuran besar Rp 1.500.
Selamat Mencoba !
0 komentar:
Posting Komentar