Sabtu, 05 Desember 2015

BERSAHABAT DENGAN EGO DAN BERDAMAI DENGANYA


Bersama dengan ego, kita juga dikaruniai dengan akal-wal-Iradath — kontrol atas keduanya.   Akal memberi kita pikiran dan kehendak untuk mengontrol ego.

Allah tidak akan memberi kita ego (nafsu, atau nafsi dalam bahasa Indonesia) kecuali ia dapat dikontrol dengan akal-wal-Iradath pikiran dan kehendak.

Mengontrol ego melalui pikiran dan kehendak adalah hal yang dapat dilakukan, tetapi pada umumnya manusia mengikuti keinginan ego mereka.  Yaitu untuk bersenang-senang dan kehilangan kehendak dan pikirannya sampai ia terjatuh dan membelah kepalanya menjadi dua bagian.

Hanya ketika kesadaranya kembali ia akan menyadari bahwa ia salah.  Oleh sebab itu, tidak ada orang yang mengikuti egonya namun berakhir dengan bahagia.  Itu adalah mustahil.

Jika kalian mengikuti ego kalian, sesuatu akan terjadi sebagai sebuah hukuman baik sekarang maupun besok.  Jika bukan besok, mungkin pada hari berikutnya.

Seseorang yang mengikuti egonya suatu saat pasti akan mendapati hukumannya.  Kalau tidak, maka itu adalah sesuatu yang mustahil, karena Allah SWT tidak akan membiarkan orang itu sampai ia merasakan pahitnya hukuman yang diberikan dan sampai ia bertobat dan memperbaiki jalan hidupnya.

Selama ia mengikuti ego dan nafsunya, maka ia selalu berada di dalam bahaya.

Berurusan dengan ego kita adalah perkara yang sulit, karena ego sangat membangkang, dan sulit sekali untuk mencapai kesepakatan dengannya.  Kalian tidak bisa membuat suatu kesepakatan dengan ego kalian, karena kalian tidak bisa mempercayainya.

Setelah berkata “Ya” terhadap sesuatu, beberapa saat kemudian ia akan berubah mengatakan “Tidak”; ia akan mengatakan, “Aku tidak berkata ‘Ya’.  Jika aku mengatakan “Ya”, sekarang aku katakan ‘Tidak’ apakah kalian suka atau tidak; itu tidak masalah.
Aku tidak peduli apakah aku mengatakan ‘Ya’ atau ‘Tidak,’ aku (nafsu) akan melakukan apa yang kusuka.”


Oleh sebab itu, tidak akan ada kesepakatan dengan nafsu karena nafsu itu menentang Pencipta-Nya dan ia menentang semua Nabi, menentang semua waliya, menentang semua orang saleh, menentang kalian, dan menentang semua manusia.  Ia hanya berteman dengan setan.

Perhatikanlah nafsu kalian sewaktu-waktu, dan lihatlah bahwa ia selalu  sangat mencintai setan dan bersahabat dengan setan.

Setiap saat kalian berpikir untuk mengontrol nafsu kalian, kalian akan segera melihat bahwa ia mendorong pada sesuatu yang rendah bagi kalian dan bagi yang lainnya.

Ya, kalian tidak bisa menemukan ego kalian menjadi bersahabat dengan sesuatu yang baik, atau bersahabat dengan kalian, Ego tidak bersahabat dengan Allah SWT, ego tidak bisa bersahabat dengan para Nabi, karena ia adalah seorang musuh.

Jadi jangan percaya dengan ego kalian, sebagaimana Nabi Muhammad (saw) berdoa:

“Allahumma la takilni ila nafsi tarfatha-`ain.”

“Wahai Tuhanku, jangan tinggalkan aku pada egoku walau hanya sekejap mata.”

Bahkan dalam waktu yang singkat, ego dapat menyakiti kalian dan menggiggit kalian seperti seekor ular. Dapatkah kalian mempercayai seekor kobra? Jika kalian mempercayainya, masukan ia ke dalam baju kalian, lalu tidur. Jika kobra itu berbahaya dalam skala satu, maka ego kita lebih berbahaya tujuh puluh kali lipatnya.

Kita tidak merasa nyeri ketika digigit oleh ego kita seperti halnya orang yang mabuk yang mengalami kecelakaan. Pada awalnya mereka tidak merasakan sakit, tetapi ketika mereka sadar dari mabuknya, barulah mereka merasakan sakitnya.

Kita terlalu asyik meminum anggur dari kehidupan ini, dari dunia ini. Oleh sebab itu, kita tidak merasakan gigitan ego kita sampai kita dimasukan ke dalam kubur.

Pada saat itu, begitu banyak kobra akan datang, paling tidak ada tujuh puluh; barulah orang akan mengetahui betapa berbahayanya egonya.

Para malaikat akan mengatakan kepadanya bahwa kobra-kobra itu tidak berasal dari luar tetapi dari dalam dirinya. Mereka adalah kobra dari ego yang telah dipelihara semasa hidupnya. Di dunia orang itu memberinya makanan, sehingga ia tumbuh menjadi besar.

Kobra-kobra itu bukanlah kobra yang kecil. Karena selama hidupnya, orang itu memberinya makan, dan sekarang mereka keluar; ia dapat melihatnya melalui kalbunya.

Kobra itu datang dan menggigitnya. Ia menggigitnya dari luar dan dari dalam. Ini adalah ego yang mengerikan. Oleh sebab itu, setiap Nabi meminta perlindungan dari ego.

Jadi, jangan percaya atau membiarkan ego kalian berbuat sesukanya. Paling tidak, beberpa kali kalian harus bisa menolak keinginan nafs kalian.

Pertama, sangat sulit untuk menghilangkan keinginan nafsu kalian. Tetapi sebagaimana Nabi dan Allah SWT telah memerintahkan untuk memerangi nafsu, kalian harus berusaha untuk melakukan sesuatu untuk menentangnya melawan keinginan nafsu.

Barangkali kalian bisa berusaha untuk menyenangkannya beberapa kali dalam sehari, tetapi paling tidak beberapa kali, berusahalah untuk tidak memberi apa yang diminta oleh nafs kalian. Kalian mengetahui banyak hal yang tidak berguna atau bisa membahayakan, tetapi karena kalian telah terbiasa, itu membuat kalian tidak bisa menghentikannya.

Jika kalian tahu bahwa itu berbahaya, maka jangan diulangi. Lakukan sekali atau dua kali, tetapi bila ego kalian memintanya lagi, kalian harus mengatakan, “Tidak”. Katakan itu sekali, “Aku tidak mau mendengarmu hari ini.” Kemudian lakukan lebih dari sekali, atau katakan, “Aku tidak akan mendengarmu lebih dari dua kali.” Kalian dapat mengatakan hal ini dan menolak ego kalian, dan kalian harus mencobanya paling tidak sekali dalam 24 jam.

Kalian dapat mengatakan, “Aku baru sekali menolak keinginan egoku,” walaupun sekali, kalian mempunyai cahaya, walaupun kecil, dan itu berarti kalian mempunyai kekuatan spiritual yang dapat membuat kalian menggunakan kehendak kalian walaupun sekali. Jika kalian tidak berhasil paling tidak sekali, kalian harus tahu bahwa kalian belum mati. Jika kalian menolak, walaupun hanya sekali, itu artinya ada iman yang memberi kalian kehidupan spiritual, dan bahwa kalian masih hidup dan kalian dapat menjaganya dan meningkatkannya dari sekali menjadi dua kali, lalu tiga kali dan seterusnya.

Itulah jalan untuk mengontrol ego kalian, mulai dari sekali setiap hari. Paling tidak satu keinginan ditolak untuk makan, minum, untuk melihat-lihat, untuk bicara, untuk tidur, untuk memberi, dan untuk mengambil.

Ada banyak hal di mana ego kalian dapat berkata, “Tidak,” dan kalian harus mengatakan, “Ya.” Jika ego kalian mengatakan, “Ya,” kalian harus mengatakan “Tidak,” walaupun sekali.

Itulah metode yang dapat kalian raih untuk dapat menyempurnakan pengendalian ego kalian. Jika tidak ada kemauan dari seseorang dan ia tidak menggunakan kehendaknya, jangan terkesan dengan pakaiannya (penampilannya), walaupun ia adalah manusia.

Tidak, itu sudah berakhir.

Jika seseorang tidak mampu menggunakan kehendaknya untuk mengontrol egonya, maka levelnya masih berada di level binatang karena binatang tidak mempunyai suatu kehendak (iradat). Kalian telah dimuliakan dengan mempunyai kehendak.

Oleh sebab itu, walaupun sekali, gunakan kehendak kalian untuk melawan ego kalian, dan kalian akan mampu mencapai pengendalian yang sempurna.

Source : internet other 
Best regards
masbayu imzers

0 komentar:

Posting Komentar